Andreas Iniesta Bicara Tentang Cara Menguasai Lapangan Tengah



Andreas Iniesta Bicara Tentang Cara Menguasai Lapangan Tengah

Halo teman-teman, saya sangat mencintai Sepak Bola, walaupun bukan seoran pelatih dan memang belum pernah punya pengalaman melatih akan tetapi saya sudah memiliki sedikit pengalaman tentang cara bermain Sepak Bola yang benar. Saya sering membaca tabloid olah raga, selain mendapatkan informasi tentang dunia Sepak Bola juga mendapatkan berbagai ilmu dari banyak bintang Sepak Bola baik dalam maupun luar negeri. Mungkin nantinya ilmu tersebut bisa saya aplikasikan dilapangan saat bermain atau mungkin juga bisa sebagai ilmu untuk disalurkan kepada adik-adik saya bila nanti saya punya kesempatan menjadi seorang pelatih Sepak Bola. Amiin….:)
Baiklah saya tidak mau berbicara penjang lebar lagi karna takutnya nanti bosan baca tulisan saya.hehe…
Bintang Juara Piala Dunia 2010 dan Barcelona ini membeberkan enam langkah untuk menguasai permainan, dari operan akurat hingga upaya mengecoh lawan.

1. Menerima Bola ( Perhatikan Sekeliling Anda)
Sebelum menerima bola, saya langsung melihat kepada siapa saya bisa mengoper. Anda mesti selalu tahu siapa yang ada disekitar anda. Jika anda merasa mereka hendak menekan, pindahkan bola menjauhi mereka. Anda mesti bergerak untuk memiliki ruang untuk mengoper. Semakin luas ruang yang anda punya, semakin banyak waktu yang anda miliki unruk berpikir. Jangan menggerakkan bola kea rah lawan. Karena itulah, kadang saya suka berlari kearah lawan dan menahan bola didepannya. Dengan begitu saya membuat rekan-rekan setim bergerak maju.

2. Mengoper Bola (Ambil Keputusan Tepat Pada Saat yang Pas)
Setiap operan penting. Operan buruk akan membuat kita kehilangan bola dan tim akan tertekan. Operan-operan pendek akan menciptakan momentum dan jika anda menguasai bola, lawan tak bisa melakukan apapun. Pilih waktu yang tepat untuk melepas umpan maut. Jika butuh gol, anda mesti mencari ruang untuk melepas operan. Jika sedang unggul, kuasai bola dan bermainlah lebih aman. Karena kami bermain bersama cukup lama dalam satu system, semua tahu harus bergerak kemana. Mengetahui posisi Xavi atau Messi membuat tugas saya lebih mudah.

3. Berpikir Lebih Dulu ( Tetap Waspada Saat Menerima Bola )
Jika memikirkan arah bola lebih dulu dari lawan, tentu anda mempunyai keuntungan. Jika berpikir saat menguasai bola, anda akan kehilangan bola. Pemain-pemain terhebat adalah pemikir tercepat. Kemana rekan setim akan berlari? Akankah dia terperangkap off-side? Siapa yang punya ruang? Siapa yang mencari bola? Operan bagaimana yang mereka inginkan—ke kaki atau didepan? Anda mungkin pengoper bola paling hebat sejagat, tetapi jika rekan-rekan setim tak berdiri di posisi yang tepat, semua jadi percuma.

4. Pancing Pelanggaran ( Buatlah Lawan Bingung )
Buat lawan berpikir anda akan bergerak ke satu arah, lalu bergeraklah kea rah lain. Buat dia bingung. Saat lawan menguasai bola, langsung tekan. Tekan sebelum dia punya waktu untuk merancang serangan. Satu lagi: serangan lawan telah gagal, jangan buang waktu dengan buru-buru naik. Anda akan sangat berguna bagi tim sebagai pemain bertahan jika serangan lawan dating lagi. Anda juga dapat naik secara perlahan dan siap menembak jika bola kembali kearah anda.

5. Menghadapi Pemain Besar ( Mainkan Bola Bawah dengan Cepat )
Jika melawan pemain bertubuh besar, saya memainkan bola cepat menyusur tanah. Memainkan bola satu-dua dengan cepat juga efektif karena para pemain besar lebih lambat bereaksi dan berputar. Saya selalu menjaga jarak dari mereka jadi saya dapat berbelok cepat dan kami tak mengejar bola yang sama. Saya hanya 63 kilo jadi tak punya banyak beban untuk dibawa berlari. Jika anda dapat membuat bola melewati mereka beberapa kali dengan sentuhan satu-dua, mereka akan enggan merengsek dan menekel, jadi anda punya lebih banyak ruang bermain. Para pemain Barca kecil, jadi kami menggunakan ukuran tubuh kami dengan baik. Saya senang mengambil sepak pojok, tak hanya karena saya sulit memenangi bola atas.

6. Menembak Dari Jauh ( Tetap Waspada Mencari Ruang )
Saya bukan pencetak gol alami, tetapi jika melihat celah saya akan menembak. Saya menembak jika saya pikir saya dapat mencetak gol. Saya akan mengincar bagian gawang paling sulit untuk si penjaga gawang. Itu yang saya lakukan di final Piala Dunia—tiang dekat. Melawan Chelsea juga ( semi final Champions League 2009 ) karena saya melihat ruang di antara kerumunan para pemain. Pemain-pemain lawan yang menghadang membuat upaya itu jadi lebih sulit—tak hanya untuk saya, tetapi juga untuk kiper, karena mereka tidak dapat melihat dengan jelas. Jika ada seseorang di posisi yang lebih baik, saya akan memberikan bola kepadanya. Jadi anda harus terus tahu siapa yang ada di sekeliling anda dan tahu juga posisi mereka.

Demikianlah hasil petikan wawancara saya, eh maaf (salinan dari tabloid maksud saya.hehe…) tentang bagaimana seorang Andreas Iniesta memberikan tips dan trik nya di lapangan sehingga dia bisa dikenal sebagai salah satu gelandang terbaik didunia.

Alan Martha


Alan Martha

Pemain mungil kelahiran Padang Pariaman ini lahir pada tanggal 22 juli 1992. Alan yang biasa dipanggil oleh teman-temannya ini merupakan salah satu pemain tim SAD indonesia yang saat ini sedang berlatih di Uruguay Amerika Selatan. Dengan hanya berpostur 157 cm dan berat 51 kg ternyata tidak menjadi halangan buat alan untuk berprestasi. Justru dengan postur yang demikian itu lah dia bisa menunjukkan kecepatannya melewati bek-bek lawan. Sebelum dipanggil Timnas Indonesia alan hanya merupakan seorang pemain Tarkam dikampungnya. Dia pernah bermain untuk Tim Persikopa kota Pariaman dalam kompetisi Liga remaja usia 16 tahun di Pengda PSSI Sumatra Barat pada tahun 2004. Waktu itu usia Alan baru menginjak 12 tahun, akan tetapi dia telah bisa menjadi pemain inti diantara pemain-pemain yang berusia lebih tua 4 tahun darinya. Pada saat itu lah nama Alan naik dan mulai terkenal. Beberapa tahun berikutnya Alan Ikut mengantar Timnya Persikopa Pariaman menjadi juara Liga Remaja U-16 tingkat PSSI Sumatra Barat dan juga ikut mengantar Timnya berprestasi di tingkat Nasional. Semenjak itu lah nama Alan Martha mulai dikenal oleh publik sepak bola Tanah Air sampai waktunya dia dipanggil membela Timnas Merah Putih U-16 dalam kualifikasi Pra-Piala Asia U-16 tahun 2007. Tidak hanya itu, Alan juga berperan besar mengantar Tim merah putih meraih tiket ke Piala Asia U-16 dengan menjadi pahlawan kemenangan atas Vietnam dengan mencetak 4 gol sekaligus. Dinilai sangat berkualitas dan mempunyai kecepatan Alan pun lolos seleksi untuk bergabung ke dalam Tim Nasional Indonesia dibawah Usia 16 tahun untuk dikirim berguru ke Uruguay atau yang lebih dikenal dengan nama SAD Indonesia.
Sekarang Alan Martha mulai menjadi idola baru dikalangan pecinta sepakbola tanah Air. Tidak sedikit yang membanding-bandingkan dia sebagai Messi nya Indonesia. Dengan postur mungil, diiringi dengan kecepatan dan akselerasi dalam melewati bek-bek lawan tidak diragukan gaya permainannya mirip seperti idola Alan tersebut. Beberapa tahun yang lalu ketika tim SAD pulang dari Uruguay untuk libur kompetisi dan turun dalam kualifikasi Pra-Piala Asia U-19. Alan mampu memikat hati para pecinta Sepa Bola Tanah Air. Alan juga ikut menyumbang beberapa Gol untuk Tim Merah Putih. walaupun Timnas Indonesia gagal lolos ke Piala Asia U-19. Akan tetapi melihat permainan Anak-anak SAD setidaknya telah menimbulkan harapan yang begitu besar terhadap kemajuan Timnas Indonesia yang selama ini miskin prestasi.

iklan

Blog Archive

Popular Posts

visitor